Desain Busana
a.
Pengertian Desain
Busana
Desain berasal dari bahasa Inggris
(design) yang berarti ”rancangan, rencana atau reka rupa”. Dari kata design
muncullah kata desain yang berarti mencipta, memikir atau merancang.
Dilihat dari kata benda, ”desain” dapat diartikan sebagai rancangan yang
merupakan susunan dari garis, bentuk, ukuran, warna, tekstur, dan value dari
suatu benda yang dibuat berdasarkan prinsip-prinsip desain. Selanjutnya,
dilihat dari kata kerja, desain dapat diartikan sebagai proses perencanaan
bentuk dengan tujuan supaya benda yang dirancang mempunyai fungsi atau berguna
serta mempunyai nilai keindahan.
Desain adalah suatu rancangan
gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan
dari garis, bentuk, warna dan tesktur ( Widjiningsih, 1982 :1 ). Sedangkan
menurut Sri Widarwati (2000 : 2 ) desain adalah suatu rancangan atau gambaran
suatu obyek atau benda, dibuat dari susunan garis, bentuk, warna, dan tekstur.
Menurut Ernawati ( 2008 : 185 ) Desain
merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda seperti busana.
Desain dihasilkan melalui pemikiran, pertimbangan, perhitungan, cita, rasa,
seni, serta kegemaran orang banyak yang dituangkan di atas kertas berwujud
gambar. Desain ini mudah dibaca atau dipahami maksud dan pengertiannya oleh
orang lain sehingga mudah diwujudkan ke bentuk benda yang sebenarnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa desain merupakan bentuk rumusan dari suatu proses pemikiran,
pertimbangan, dan perhitungan dari desainer yang dituangkan dalam wujud gambar.
Gambar tersebut merupakan pengalihan gagasan atau pola pikir konkret dari
perancang kepada orang lain. Setiap busana adalah hasil pengungkapan dari sebuah
proses desain.
Menurut S. Sawitri (1994:2)
Desain/design busana adalah gabungan unsur‑unsur desain (garis, bentuk, warna
dan ukuran) yang disusun menurut prinsip‑prinsip desain dan menghasilkan
benda/karya yang indah dan menarik, sedangkan menurut Arifah A. Riyanto
(2003:1) desain busana yaitu rancangan busana yang berupa gambar dengan
mempergunakan unsur garis, bentuk, siluet (silhouette), ukuran, tekstur yang
dapat diwujudkan menjadi busana.
Dari beberapa pendapat, penyusun dapat
menjelaskan bahwa desain busana adalah rancangan atau gambaran suatu busana
yang dibuat berdasarkan hal‑hal tertentu yang dapat menghasilkan karya yang
indah dan menarik serta memungkinkan untuk diwujudkan menjadi busana
sesungguhnya.
b. Penggolongan
Desain
Menurut Arifah A. Riyanto (2003:71)
terdapat tiga macam penggolongan desain yaitu :
1)
Desain struktur
Desain struktur ialah suatu susunan
garis, bentuk yang dipadukan menjadi suatu rancangan model busana yang dapat
berbentuk menjadi berbagai siluet.
2) Desain Hiasan
Desain Hiasan yaitu suatu desain
yang dibuat untuk memperindah desain struktur baik sebagai hiasan saja maupun
mempunyai fungsi ganda. Selain yang bersifat hiasan saja, ada pula yang
bersifat ganda, ialah bersifat hiasan dan bersifat fungsional, misalnya kancing
smok, kerutan dengan elastis atau benang karet, saku, manset.
3) Desain fungsional
Desain fungsional yaitu desain yang
memperhatikan tentang manfaat dan penampilan dari busana yang dipakai
seseorang. Contohnya busana untuk sekolah, tidur, kerja, saku, lubang kancing,
dan lain‑lain. Oleh karena itu, dalam membuat busana perlu dipikirkan secara
keseluruhan dari fungsi busana tersebut dan bagian‑bagiannya.
Desain pada desain busana terdiri dari dua bagian
:
1) Desain Struktur
Desain struktur pada disain busana
mutlak harus dibuat dalam suatu disain dan dibuat siluet. Berdasar garis yang
digunakan dibedakan berbagai macam struktur dasar siluet model pakaian. Macam‑macam
siluet tersebut adalah siluet S, A, H, I, Y
dan bustle. Penerapan desain struktur dalam desain busana misalnya
pakaian pengantin menggunakan siluet S yaitu pada bagian pinggang kecil,
menggembung pada bagian badan dan bagian panggul.
2) Desain Hiasan
Desain hiasan pada disain busana
adalah bagian‑bagian dalam bentuk struktur yang tujuannya untuk mempertinggi keindahan
disain strukturnya. Pada disain busana hiasan ini dapat berbentuk kerah, saku,
renda‑renda, pita hias, biku‑biku, kancing‑kancing, lipit‑lipit, sulaman dan
lain‑lain. Desain hiasan ini tidak perlu ada pada disain struktur, setiap
busana tidak harus memiliki saku, kerah, renda dan lain‑lain. Namun mutlak
harus ada disain sti‑uktumya atau siluet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar