Rabu, 19 Desember 2012

DESAIN BUSANA


Desain Busana
a.         Pengertian Desain Busana
Desain berasal dari bahasa Inggris (design) yang berarti ”rancangan, rencana atau reka rupa”. Dari kata design muncullah kata desain yang berarti mencipta, memikir atau merancang. Dilihat dari kata benda, ”desain” dapat diartikan sebagai rancangan yang merupakan susunan dari garis, bentuk, ukuran, warna, tekstur, dan value dari suatu benda yang dibuat berdasarkan prinsip-prinsip desain. Selanjutnya, dilihat dari kata kerja, desain dapat diartikan sebagai proses perencanaan bentuk dengan tujuan supaya benda yang dirancang mempunyai fungsi atau berguna serta mempunyai nilai keindahan.
Desain adalah suatu rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk, warna dan tesktur ( Widjiningsih, 1982 :1 ). Sedangkan menurut Sri Widarwati (2000 : 2 ) desain adalah suatu rancangan atau gambaran suatu obyek atau benda, dibuat dari susunan garis, bentuk, warna, dan tekstur.
Menurut Ernawati ( 2008 : 185 ) Desain merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda seperti busana. Desain dihasilkan melalui pemikiran, pertimbangan, perhitungan, cita, rasa, seni, serta kegemaran orang banyak yang dituangkan di atas kertas berwujud gambar. Desain ini mudah dibaca atau dipahami maksud dan pengertiannya oleh orang lain sehingga mudah diwujudkan ke bentuk benda yang sebenarnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa desain merupakan bentuk rumusan dari suatu proses pemikiran, pertimbangan, dan perhitungan dari desainer yang dituangkan dalam wujud gambar. Gambar tersebut merupakan pengalihan gagasan atau pola pikir konkret dari perancang kepada orang lain. Setiap busana adalah hasil pengungkapan dari sebuah proses desain.
Menurut S. Sawitri (1994:2) Desain/design busana adalah gabungan unsur‑unsur desain (garis, bentuk, warna dan ukuran) yang disusun menurut prinsip‑prinsip desain dan menghasilkan benda/karya yang indah dan menarik, sedangkan menurut Arifah A. Riyanto (2003:1) desain busana yaitu rancangan busana yang berupa gambar dengan mempergunakan unsur garis, bentuk, siluet (silhouette), ukuran, tekstur yang dapat diwujudkan menjadi busana.
Dari beberapa pendapat, penyusun dapat menjelaskan bahwa desain busana adalah rancangan atau gambaran suatu busana yang dibuat berdasarkan hal‑hal tertentu yang dapat menghasilkan karya yang indah dan menarik serta memungkinkan untuk diwujudkan menjadi busana sesungguhnya.
b.    Penggolongan Desain
Menurut Arifah A. Riyanto (2003:71) terdapat tiga macam penggolongan desain yaitu :
1)    Desain struktur
Desain struktur ialah suatu susunan garis, bentuk yang dipadukan menjadi suatu rancangan model busana yang dapat berbentuk menjadi berbagai siluet.
2)    Desain Hiasan
Desain Hiasan yaitu suatu desain yang dibuat untuk memperindah desain struktur baik sebagai hiasan saja maupun mempunyai fungsi ganda. Selain yang bersifat hiasan saja, ada pula yang bersifat ganda, ialah bersifat hiasan dan bersifat fungsional, misalnya kancing smok, kerutan dengan elastis atau benang karet, saku, manset.
3)    Desain fungsional
Desain fungsional yaitu desain yang memperhatikan tentang manfaat dan penampilan dari busana yang dipakai seseorang. Contohnya busana untuk sekolah, tidur, kerja, saku, lubang kancing, dan lain‑lain. Oleh karena itu, dalam membuat busana perlu dipikirkan secara keseluruhan dari fungsi busana tersebut dan bagian‑bagiannya.
Desain pada desain busana terdiri dari dua bagian :
1)    Desain Struktur
Desain struktur pada disain busana mutlak harus dibuat dalam suatu disain dan dibuat siluet. Berdasar garis yang digunakan dibedakan berbagai macam struktur dasar siluet model pakaian. Macam‑macam siluet tersebut adalah siluet S, A, H, I, Y  dan bustle. Penerapan desain struktur dalam desain busana misalnya pakaian pengantin menggunakan siluet S yaitu pada bagian pinggang kecil, menggembung pada bagian badan dan bagian panggul.
2)   Desain Hiasan
Desain hiasan pada disain busana adalah bagian‑bagian dalam bentuk struktur yang tujuannya untuk mempertinggi keindahan disain strukturnya. Pada disain busana hiasan ini dapat berbentuk kerah, saku, renda‑renda, pita hias, biku‑biku, kancing‑kancing, lipit‑lipit, sulaman dan lain‑lain. Desain hiasan ini tidak perlu ada pada disain struktur, setiap busana tidak harus memiliki saku, kerah, renda dan lain‑lain. Namun mutlak harus ada disain sti‑uktumya atau siluet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar