Unsur Desain
Untuk membuat suatu desain
diperlukan bahan – bahan yang sesuai dengan desain yang akan dibuat. Bahan –
bahan tersebut dinamakan unsur – unsur desain atau elemen – elemen desain. Agar
desain yang dibuat menjadi indah dan sesuai dengan kegunaan, maka perlu cara
penyusunan unsur –unsur tersebut. Cara penyusunan ini dinamalan prinsip –
prisip desain.
a.
Unsur – unsur desain
Unsur – unsur desain adalah segala
sesuatu yang dipergunakan untuk menyusun suatu rancangan. Unsur tersebut selalu
ada dalam setiap desain sejak jaman dahulu hingga kini, tetapi bentuk dan
variasinya yang selalu berubah – ubah sesuai dengan hal – hal yang disukai oleh
masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat pada bidang busana, setiap tahun, atau
setiap musim, mode busana selalu berganti sehingga muncullah trend mode dari
tahun ke tahun. Adapun unsur – unsur desain adalah sebgai berikut :
1)
Garis
Garis merupakan unsur yang paling tua yang digunakan manusia
dalam mengungkapkan perasaan atau emosi. Menurut Ernawati ( 2008 : 189 ) garis
ialah hasil goresan dengan benda keras di atas permukaan benda alam (tanah,
pasir, daun, batang, pohon dan sebagainya) dan benda-benda buatan (kertas,
dinding, papan dan sebagainya). Melalui goresan-goresan berupa unsur garis
tersebut seseorang dapat berkomunikasi dan mengemukakan pola rancangannya
kepada orang lain.
Dalam desain busana garis mempunyai fungsi sebagai berikut:
a)
Membatasi
bentuk strukturnya ( siluet )
b)
Membagi
bentuk struktur menjadi bagian – bagian yang merupakan hiasan dan menentukan
model.
c)
Menentukan
periode suatu busana.
d)
Memberi
arah dan pergerakkan.
( Chodiyah dan Wisri A. Mamdy, 1982 : 8 )
Melalui goresan –
goresan yang berupa unsur garis seseorang berkomunikasi. Begitu pula seorang
perancang dapat menyampaikan pola rancangannya kepada orang lain. Setiap bentuk
garis mempunyai kesan yang berbeda – beda. Macam – macam bentuk garis
menunjukan bentuk garis yang menimbulkan kesan terhadap perasaan diseebut watak
garis. Adapun bentuk – bentuk garis itu adalah :
a)
Garis
vertikal
Ekspresi yang dapat
ditangkap dari garis – garis vertikal ii adalah kesan keagungan, kokoh, jantan,
resmi, dan cenderung menunjukkan ketinggian tempat. Awatak dari garis ini adaah
memberikan aksentuasi pada ketinggian, gagah, tegak, kaku, formal, tegas, dan
serius.
b)
Garis horisontal
Garis horisontal memberikan ekspresi
tenang, santai dan cenderung memperlebar ruangan. Jika suatu desain didominasi
oleh unsur horisontal maka kesan yang didapat akan bertambah lebar, membesar, meluas, dan
trekesan lapang.
c)
Garis
Diagonal
Garis diagoal memberikan ekspresi aktif,
gerak dinamis, pandangan mata ditarik kuat untuk mengikutinya sehingga garis
diaagonal sering digunakan untuk suatu maksud yang meminta perhatian atau
sebagai daya tarik visual. Secara umum karakter garis diagonal adalah dinamis,(
berada dalam posisi gerak), tidak tenang, mendekatan jarak dan sensasional.
d)
Garis
Lengkung
Ekspresi yang ditimbulkan dari garis
lengkung ini adalah memberi kesan lebih akrab dan romantis. Terdapat banyak
variasi garis lengkung, seperti lengkung ke atas, lengkung ke bawah, dan
lengkung berombak. Kombinasi garis – garis lengkung akan menciptakan suasana
keceriaan dan kegembiraan.
Berdasarkan
pengertian diatas, garis adalah hasil gerakan dari satu titik ke titik yang
lain dan merupakan unsur tertua yang diggunakan manusia untuk mengungkapkan
emosi dan perasaan manusia. Macam – macam bentuk garis dalam desain ada 4
macam, yaitu garis vertikal, garis horisontal, garis diagonal, dan garis
lengkung.
2)
Arah
Menurut
pusat pembinaan dan pengembangan bahasa ( 1997 : 54) arah adalah tujuan dan
maksud. Menurut Sri Widarwati ( 2000 :8 ), arah merupakan pengaruh
kecenderungan pengamatan terhadap sebuah garis mendatar ( horisontal ), tegak
lurus ( vertikal ), miring ke kiri atau ke kanan ( diagonal ) tergantung pada
sudut pengamatan secara langsung.
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa arah merupakan wujud suatu benda yang mampu
menggerakkan rasa serta mempunyai maksud dan tujuan.
Menurut
Chodiyaah da Wisri A. Mamdy (1982), setiap garis mempunyai arah yaitu mendatar
(horisontal), tegak lurus (vertikal) dan mkiring ( diagonal ). Masing – maisng arah memberikan pengaruh yang
berbeda terhadap si pengamat.
3)
Bentuk
Unsur
bentuk ada dua macam, yaitu bentuk dua dimensi dan bentuk 3 dimensi. Bentuk
duaa dimensi adalah bidang datar yangdibatasi oleh garis, sedangkan bentuk tiga
dimensi adalah ruang yang bervolume dibatasi oleh permukaan.
Menurut Ernawati ( 2008 :
190 ), bentuk adalah hasil hubungan dari beberapa garis yang mempunyai
area atau bidang dua dimensi (shape). Apabila bidang tersebut disusun
dalam suatu ruang, maka terjadilah bentuk tiga dimensi atau form. Jadi,
bentuk dua dimensi adalah bentuk perencanaan secara lengkap untuk benda atau
barang datar (dipakai untuk benda yang memiliki ukuran panjang dan lebar),
sedangkan tiga dimensi adalah yang memiliki panjang, lebar dan tinggi.
Bentuk adalah kesatuan dari arah garis sehingga membentuk suatu
area. Perbedaan warna, gelap terang cahaya, dan tekstur juga dapat menciptakan
suatu bentuk, (Dorothea, C Malcolm, 1972 ).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bentuk adalah kesatuan dari
arah, garis, sehingga membentuk suatu area dengan mempertimbangkan warna,
gelaap terang, cahaya, dan tekstur.
Menurut sifatnya bentuk dibedakan
menjaadi dua yaitu :
1)
Bentuk
geometris, adalah bentuk yang dapat diukur dengan alat pegukur dan mempunyai
bentuk yang teratur, contohnya bentuk segi empat, segi tiga, bujur sangkar,
kerucut, lingkaran, dan lain sebagainya.
2)
Bentuk
dekoratif, adalah bentuk yang sudah diubah dari bentuk asli melalui proses
stilasi atau stilir yang masih ada ciri khas bentuk aslinya. Bentuk-bentuk ini
dapat berupa ragam hias pada sulaman atau hiasan lainnya.
Unsur bentuk juga
diterapkan dalam hiasan busana baik yang lekat maupun dipasangkan. Misalnya
berbagai bentuk yang ditampilkan seperti krah, lengan, rok, saku, pelengkap
busana dan motif. Suatu bentuk dapat dikatakan baik apabila memenuhi tujuan
pembuatannya dan memuaskan perasaan. Unsur bentuk ada dua macam yaitu bentuk
dua dimensi ( 2 D ), bentuk tiga dimensi ( 3 D ). Bentuk dua dimensi adalah
bidaang datar yang dibatasi oleh garis, sedangkan bentuk tiga dimensi adalah
ruang yang bervolume yang dibatasi oleh permukaan.
Sehingga dari
beberapa pengertian, bentuk adalah kesatuan dari arah garis sehingga membentuk
suatu bidang. Bentuk yang dikenal sebagai pedoman yaitu bentuk segi empat,
segitiga, dan lingkaran.
4)
Ukuran
Ukuran merupakan
salah satu unsur yang mempengaruhi desain pakaian ataupun benda lainnya. Ukuran
adalah dimensi benda yang menyangkut ruang dan dimensi manusia ( Atisah
Sipahelut dan petrus Sumadi, 1991 ). Menurut kamus besar bahasa Indonesia
(2000) ukuran adalah panjang, lebar, luas, besar sesuatu.
Sehingga dari
beberapa pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa ukuran adalah salah satu
unsur yang terpenting dalam desain busana yang digunakan untuk menentukan
panjang pendeknya suatu garis dan bentuk sehingga tercapai satu kesatuan yang
harmonis antara desain dengan si pemakai desain tersebut.
5)
Nilai Gelap Terang
Nilai
gelap terang adalah suatu sifat yang menunjukkan apakah warna itu mengandung
hitam atau putih (Chodiyah dan Wisri A. Mady, 1982:16). Nilai gelap terang
berhubungan dengan warna, yaitu dari warna tergelap sampai dengan warna yang
paling terang dan warna‑warna tersebut mempunyai nilai (Arifah A Riyanto,
2003:47). Nilai yang memberi kesan gelap menggunakan warna hitam dan untuk
terang menggunakan warna putih.
Sehingga
dari beberapa pengertian, dapat dijelaskan bahwa nilai gelap terang adalah suatu
pengaruh atau pemberian tanda yang dapat menunjukkan apakah warna tersebut
mengandung warna hitam atau putih.
Nilai
gelap terang sangat berpengaruh terhadap penciptaan suatu desain busana dan
hasil akhir dari busana pada saat dibuat menjadi busana, karena nilai gelap
terang mer‑upakan salah satu sifat warna sehingga dapat mempengaruhi perasaan
seseorang pada saat mengenakan busana. Menurut Chodiyah dan Wisri A. Mamdy
(1982), dengan menyusun kombinasi dari berbagai tingkat abu ‑abu dapat
ditentukan sifat dari suatu karya, misalnya sifat suram, khidmad, gembira dan
lemah lembut. Nilai gelap terang suatu warna mempunyai pengaruh tertentu pada
suatu desain karena nilai gelap terang ini erat sekali hubungannya dengan
warna.
6)
Warna
Warna
memiliki daya tarik tersendiri, meskipun busana telah memiliki garis disain
yang baik tetapi pemilihan warnanya tidak tepat, maka akan tampak tidak serasi.
Pemilihan kombinasi warna yang tepat akan memberikan. kesan yang menarik.
Beberapa hal yang harus diketahui yang berhubungan dengan warna, antara lain:
1) Warna Primer
Warna
primer terdiri dari warna merah, kuning dan biru yang belum mengalami
percampuran.
2) Warna Sekunder
Bila
dua warna primer dicampur dengan jumlah yang sama, misalnya : biru dengan
kuning menjadi hijau, merah dengan kuning menjadi jingga, merah dengan biru
menjadi ungu.
3) Warna Penghubung
Bila
dua warna sekunder dicampur dalam jumlah yang sama.
4)
Warna
Asli
Warna
primer dan warna sekunder yang belum dicampur putih atau hitam.
5) Warna
Panas dan Warna Dingin
Yang termasuk warna
panas adalah merah, merah jingga, kuning jingga dan kuning sedangkan warna
dingin meliputi warna hijau, biru hijau, biru, biru ungu dan ungu.
6)
Kombinasi Warna
Kombinasi warna
analogus yaitu perpaduan dua warna yang letaknya berdekatan di dalam lingkaran
warna. Contoh kuning dengan hijau, biru dengan biru ungu, merah dengan merah
jingga, dan lain‑lain. Kombinasi
warna monochromatic yaitu perpaduan dari satu warna tetapi berbeda
tingkatannya. Misalnya biru tua dengan biru muda, merah tua dengan merah muda,
dan lain‑lain. Kombinasi warna komplemen (pelengkap) terdiri dari dua warna
yang letaknya berseberangan di dalam lingkaran warna. Contoh
: biru dengan jingga, ungu dengan kuning, hijau dengan merah. Kombinasi warna segitiga, terdiri dari tiga warna yang
jaraknya sama di dalam lingkaran warna. Contoh merah, biru dan kuning.
Menurut
kejadiannya warna dibagi menjadi dua yaitu
:
1) Warna
Additive
Yaitu warna yang
berasal dari cahaya dan disebut spectrum. Warna pokok additive adalah merah
(red), hijau (green), dan biru (blue). Dalam komputer disebut warna RGB.
2)
Warna Substractive
Yaitu warna yang
berasal dari bahan dan disebut pigmen. Warna pokok substractive adalah Sian
(Cyan), Magenta, dan Kuning (Yellow). Dalam komputer disebut warna CMY.
Setiap
warna memiliki keindahan dan akan kelihatan mempesona jika digunakan sesuai
tujuan dan sesuai juga dengan pengombinasiannya. Apabila masing‑masing warna
dalam kombinasinya memberi kesan bersatu maka akan nampak warna-warna tersebut
harmoni. Kombinasi warna dapat harmonis apabila warna‑warna tersebut
pengombinasiannya saling bergantung satu sama lain. Macam‑macam kombinasi warna
menurut Lanawati Basuki:
1)
Kombinasi warna
Analogus yaitu Kombinasi (perpaduan) warna yang letaknya berdekatan didalam
lingkaran warna. Contoh : kuning dengan hijau, biru dengan biru ungu, merah
dengan merah jingga.
2)
Kombinasi warna
monokromatik yaitu kombinasi dari satu warna tetapi beda tingkatannya.
Contohnya : warna biru tua dengan biru muda, merah tua dengan merah muda, dll.
3)
Kombinasi warna
komplementer yaitu terdiri dari dua warna yang letaknya berseberangan dengan
lingkaran warna. Contohnya : merah dengan hijau, kuning dengan violet, dan
oranye dengan biru.
4)
Kombinasi warna
segitiga yaitu kombinasi warna yang terdiri dari tiga warna yang jaraknya sama
didalam lingkaran warna. Contohnya : jingga, hijau dan ungu.
5)
Kombinasi warna kontras
berpasangan yaitu kombinasi antara dua warna yang berdekatan dengan dua warna
yang ada diseberangnya. Contohnya : warna kuning kehijauan, warna ungu dan ungu
kemerahan, warna biru dan biru keunguan.
6)
Kombinasi warna
segiempat yaitu kombinasi yang terdiri dari empat warna yang jaraknya sama
didalam lingkaran warna. Contohnya : warna kuning dengan biru kehijauan, ungu
dan merah jingga.
Kombiasi warna‑warna tersebut dapat
diterapkan dalam pemilihan suatu busana. Warna juga bisa digunakan untuk
mengelabuhi pandangan mata. Kombinasi warna‑warna cerah dan mencolok akan
membuat suatu obyek kelihatan besar dari pada warna‑warna yang redup. Sehingga
untuk orang yang memiliki postur tubuh besar hindari pemakain busana dengan
warna‑warna yang mencolok karena akan tampak menggemukkan, demikian juga
sebaliknya seseorang yang berpostur tubuh kecil hindari pemakain busana dengan
warna gelap karena akan tampak semakin kecil. Menurut Chodiyah dan Wisri A.
Mamdy (1982) “Seorang wanita yang memakai baju merah kelihatan lebih gemuk karena
warna merah adalah warna panas” .
7)
Tekstur
Tekstur
adalah sifat permnukaan dari suatu benda yang dapat dillihat dan dirasakan.
Sifat‑ sifat permukaan tersebut antara lain : kaku, lembut, kasar, halus,
tebal, tipis dan tembus terang (transparan).
Bahan
sama halnya dengan warna, dapat mempengaruhi ukuran dan bentuk. Bahan yang
berkilau lebih banyak memantulkan cahaya, sehingga membuat si pemakai kelihatan
lebih gemuk, sebaliknya bahan yang tekstumya kusam mengurangi ukuran suatu
obyek. Bahan polos lebih melangsingkan daripada bahan bercorak. Corak garis
dapat memberi efek pada ukuran. Bahan bercorak bunga besar memberi pengaruh
lebih gemuk terhadap si pemakai, sebaliknya bahan bercorak kecil juga kurang
sesuai untuk orang gemuk.
Tekstur
dalam suatu, desain busana tidak boleh dilupakan karena merupakan salah satu
penentu baik dan tidaknya suatu desain apabila diwujudkan dalam bentu busana.
Menurut Arifah A Riyanto (2003:47) tekstur terdiri dari :
1)
Tekstur kaku
Dapat
menyembunyikan atau menutupi bentuk badan seseorang tapi akan menampakkan
seseorang kelihatan gemuk.
2)
Tekstur kasar dan halus
Tekstur kasar
memberi kesan lebih gemuk, sedangkan bahan halus atau lembut tidak mempengaruhi
kesan menggemukkan asal tidak mengkilat.
3)
Tekstur lemas
Tekstur lembut dan lemas sesuai untuk model
dengan kerut-kerut draperi yang dapat memberi kasan luwes.
4)
Tekstur tembus pandang
Tekstur tembus pandang kurang bisa atau
kurang sempuma menutupi bentuk badan.
5)
Tekstur mengkilap dan kusam
Tekstur yang mengkilap memberi
efek kelihatan lebih gemuk, sedang tekstur kusam dapat memberi kesan lebih
kecil.
Menurut Mis A Jalins dan Ita A.
Mamdy:64, Bahan‑bahan dengan texture yang licin dan bercahaya akan membuat
figure kelihatan menjadi tambah besar, orang kurus akan kelihatan agak montok
dan gemuk. Jadi bahan yang bercahaya baik untuk orang yang kurus, yang ingin kelihatan
gemuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar